ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
BY. NY. N UMUR 0 HARI DENGAN CAPUT SUKSEDANEUM
DI RB MEI GUNAWATI, MAGUWOHARJO
SLEMAN, YOGYAKARTA
No.
RM : 6960100
Hari/ tanggal : Kamis, 12 Desember 2012
Waktu
: 10.00 WIB
I.
PENGKAJIAN
DATA Tanggal: 12-12-12 Jam: 10.00
WIB Oleh: Bidan Ayu
A. Data Subjektif
1.
Identitas bayi
Nama
: By. Ny. N
Umur
: 0 Hari
Jenis
kelamin : Perempuan
Tanggal
Lahir : 12 Desember 2012
Pukul
: 08.00 WIB
Anak
ke
: 1 (satu)
2.
Identitas
orang tua
Ibu
Ayah
Nama
: Ny.
N
Tn. A
Umur
: 21
Tahun
27 Tahun
Agama
:
Islam
Islam
Suku/
bangsa : Jawa/
Indonesia
Jawa/ Indonesia
Pendidikan
: SMA
SMA
Pekerjaan
: IRT
Swasta
Alamat
:Maguwo Harjo
Maguwo Harjo
No Hp :08563332213
08231116534
3.
Alasan Dirawat
Bayi butuh untuk
pemeriksaan lebih lanjut
4.
Keluhan utama
Ny. N mengatakan
dirinya merasa khawatir dengan kondisi bayinya, karena pada kepala bayi
terdapat benjolan dengan batas yang tegas dan tampak bengkak melampaui tulang
kepala bayi. Ibu mengatakan takut terjadi kelainan pada anaknya.
5.
Riwayat antenatal
Kehamilan ke:
Pertama
a.
Riwayat ANC
Trimester I
Frekuensi
: 3 kali
Keluhan
: mual, muntah
Komplikasi
: tidak ada
Terapi
: B6,
asam folat
Trimester II
Frekuensi
: 3 kali
Keluhan
: tidak ada
Komplikasi
: tidak ada
Terapi
: Fe, calcifar, vitamin C
Trimester III
Frekuensi
: 3 kali
Keluhan
: tidak ada
Komplikasi
: tidak ada
Terapi
: Fe, calcivar, vitamin
C
b. Imunisasi
TT : 2 kali
TT
I
: UK 20 minggu
TT
II
: UK 24 minggu
c.
Kenaikan BB selama hamil : 11 kg
d. Kebiasaan
merugikan
Ibu mengatakan dirinya tidak
memiliki kebiasaan merugikan seperti merokok, minum jamu dan minum-minuman
beralkohol
6.
Riwayat
intranatal
a.
Lahir
tanggal
: Kamis, 12 Desember
2012
Jam: 08.00 WIB
b. Usia
gestasi
: 38+5 minggu
c.
Jenis
persalinan : Normal
dengan tindakan vacum ekstrasi
d. Penolong
: dr. SpOG dan Bidan
e.
Tempat
: RB Mei
Gunawati
f.
Komplikasi
: partus lama
g. Air
ketuban
: Jernih
h. Plasenta
: Lengkap, lahir spontan, berat 500 gram, panjang tali pusat: 50 cm , insersio:
sentralis, terdapat 2
arteri dan 1 vena,tidak ada plasenta tambahan, tidak ada
kelainan
i.
Episiotomi
: tidak dilakukan
j.
Robekan
: derajat II, di mukosa vagina, kulit perineum,
komisura
posterior dan otot perineum
k. lama
persalinan
Kala I
: 8 jam 35
menit perdarahan kala
I : 0 cc
Kala II
: 1 jam 50
menit perdarahan kala II :
30 cc
Kala
III : - jam
5 menit
perarahan kala III : 40 cc
Kala
IV : 2 jam –
menit perdarahan
kala IV : 160 cc
Total
: 12 jam 30
menit
230 cc
7.
Kebiasaan Hamil
a.
Pola Nutrisi
Makan Minum
Frekuensi :
3x/hari 6-8x/hari
Macam :nasi,sayur,lauk air putih
Jumlah :
1 piring 1
gelas
Pantangan :tidak
ada tidak
ada
Keluhan :tidak
ada tidak
ada
b.
Pola Eliminasi
BAB BAK
Frekuensi :
1 x/ hari 6
x/hari
Konsistensi:lunak cair
Bau :
khas khas
Keluhan :
tidak ada tidak ada
c.
Personal Hygiene
Mandi :
2x/hari
Gosok gigi :
2x/hari
Keramas :3x/mgg
Ganti baju :2x/hari
8.
Riwayat
kesehatan Ibu
a.
Penyakit yang pernah atau sedang di derita(menular,
menurun, menahun)
1)
Ibu mengatakan dirinya tidak pernah/ tidak sedang menderita
penyakit menular seperti TBC, Hepatitis B,dan
HIV/AIDS.
2)
Ibu mengatakan dirinya tidak pernah/ tidak sedang menderita
penyakit menurun seperti asma, hipertensi maupun diabetes.
3)
Ibu mengatakan dirinya tidak pernah/ tidak sedang menderita
penyakit menahun seperti jantung, ginjal dan hati.
b. Penyakit yang
pernah atau sedang di derita keluarga
1)
Ibu mengatakan keluarganya tidak ada yang menderita penyakit
menular seperti TBC, Hepatitis dan PMS.
2)
Ibu mengatakan keluarganya tidak ada yang menderita
penyakit menurun seperti hipertensi, asma maupun
diabetes.
3)
Ibu mengatakan keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menahun seperti jantung, ginjal dan
hati.
c.
Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan dalam keluarganya maupun keluarga suaminya tidak ad yang
mempunyai riwayat keturunan kembar
d. Riwayat alergi
obat
Ibu mengatkan dirinya tidak memiliki riwayat alergi terhadap
obat-obatan
B.
DATA OBYEKTIF
1.
Pemeriksaan
Umum
KU
: Baik
Kesadaran
: Composmentis
Vital
sign
Suhu
: 366 C
Nadi
: 100 kali/ menit
Respirasi
: 50 kali/ menit
BB
: 3500 gram
PB
: 49 cm
APGAR score
No
|
Aspek yang di nilai
|
Waktu
|
||
1 menit
|
5 menit
|
10 menit
|
||
1
|
Pernafasan
|
1
|
2
|
2
|
2
|
Denyut jantung
|
2
|
2
|
2
|
3
|
Reaksi terhadap rangsangan
|
1
|
2
|
2
|
4
|
Tonus otot
|
2
|
2
|
2
|
5
|
Warna kulit
|
1
|
1
|
2
|
7
|
9
|
10
|
2.
Pemeriksaan
Fisik
Kepala :Mesosephalus, terdapat benjolan
dengan batas yang tegas, tampak oedema melampaui tulang kepala, benjolan teraba
lembut dan lunak, terdapat molase, terdapat caput suksedaneum, tidak ada chepal
hematoma.
CFO :
36 cm
CMO : 35 cm
CSOB : 32 cm
CSMB : 32 cm
Muka : Bersih, lonjong, tidak ada tanda lahir.
Telinga :Simetris, terdapat lubang telinga,
terdapat gendang telingabersih, tidak ada serumen, reflek pendengaran (+)
Mata :Simetris, bersih, tidak ada secret, tidak ada tanda infeksi, tidak ada perdarahan,sclera putih,
tidak strabismus, konjungtiva merah muda.
reflek pupil (+).
Hidung :Berlubang, Bersih, tidak ada
polip,tidak ada pernafasan cuping hidung.
Mulut :Simetris, tidak ada labioskisis, tidak ada palatoskisis tidak
ada labiopalatoskisis, tidak ada pembesaran kelenjar tonsil reflek hisap
(+)
Leher :Tidak ada pembesaran kelanjar limfe, vena
jugularis, tidak ada pembengkakan kelnjar parotis, tiroid dan paratiroid.
Dada :Terdapat retraksi dinding dada,
putting susu simetris, tidak terdapat bunyi wheezing, detak jantung normal 120 x/ menit
Ekstremitas atas:
Gerakan aktif, simetris, tidak ada
polidaktili dan sindaktili, tidak terdapat fraktur
Ekstremitas
bawah:
Simetris, gerakannya aktif, kulit
kemerahan, jumlah jari lengkap, tidak ada oedema, tidak ada polidaktili.
Abdomen :Tidak ada massa,
tidak ada perdarahan tali pusat, tidak
ada omfalokel dan
gastroskisis, peristaltik usus (+)
Punggung :Tidak ada spina
bifida
Genitalia :Terdapat labia mayora, labia minora, klitoris,
terdapat lubang vagina, terdapat lubang uretra. Labia mayora menutupi labia
minora
Anus :terdapat lubang anus
Kulit : Tidak terdapat tanda lahir, terdapat vernik
kaseosa
II. INTERPRETASI DATA
1.
Diagnosa
Kebidanan
Seorang bayi baru lahir bayi Ny. N umur 0 hari dengan caput
suksedanium
Dasar Subjektif
Ibu mengatakan khawatir dengan kondisi anaknya karena terdapat benjolan dengan batas yang tegas, kepala bayi
tampak bengkak melampaui tulang kepala.
Dasar Objektif
a.
Oedema pada kepala bayi melampaui tulang tengkorak
b.
Terdapat benjolan pada kepala bayi dengan batas yang tegas
c.
Benjolan teraba lembut dan lunak
d.
Terdapat molase tulang kepala, tulang kepala tumpang tindih
2.
Masalah
Ibu tampak cemas dengan kondisi anaknya
Dasar subjektif:
Ibu mengatakan
dirinya merasa khawatir dengan kondisi anaknya, karena pada kepalanya terdapat
benjolan dengan batas yang tegas. Ibu takut anaknya mengalami kelainan.
III.
DIAGNOSA
POTENSIAL
Tidak ada
IV.
ANTISIPASI
TINDAKAN SEGERA
Tidak ada
V.
PERENCANAAN Tanggal: 12-1212 jam:
10.15 WIB Oleh: Bidan Ayu
1.
Beritahu ibu dan keluarga kondisi bayinya saat ini
2.
Beri informasi pada ibu dan keluarga tentang
penyebab benjolan dengan batas tegas pada kepala bayi (caput suksedaneum)
3.
Beritahu ibu dan keluarga cara penanganan kaput
suksedaneum
4.
Beritahu ibu dan keluarga cara perawatan bayi baru
lahir
5.
Beri konseling pada ibu tentang laktasi
6.
Beritahu ibu dan keluarga cara perawatan tali
pusat
7.
Beritahu ibu tanda bahaya pada bayi baru lahir
8.
Beri dukungan moral pada ibu
VI.
PELAKSANAAN Tanggal: 12-12-12
jam: 10. 20WIB Oleh : Bidan Ayu
1.
Memberitahu ibu dan keluarga tentang kondisi bayinya, bahwa setelah
dilakukan pemeriksaan secara umum kondisi bayi ibu sehat, keadaan umumnya baik.
Hasil pemeriksaan vital sign normal:
Suhu
: 366 C
Nadi
: 120 kali/ menit
Respirasi
: 50 kali/ menit
BB
: 3500 gram
PB
: 49 cm
Apgar score : 1’: 7, 5’:9, 10’:10
Hasil pemeriksaan fisik normal,
hanya saja pada kepala bayi terdapat benjolan dengan batas tegas, tampak
bengkak melebihi tengkorak kepala, yang biasa disebut caput suksedanium.
2.
Memberi informasi pada ibu dan keluarga penyebab benjolan dengan batas
tegas pada kepala bayi (caput suksedanium), yaitu yang diakibatkan karena
proses persalinan yang lama dan menggunakan vaccum ekstrasi sehingga
terdapat tekanan yang kuat pada kepala bayi saat memasuki jalan lahir, akibat
bertumpang tindihnya tulang kepala di daerah sutura pada suatu proses kelahiran
sebagai salah satu upaya bayi untuk mengecilkan lingkaran kepalanya agar dapat
melalui jalan lahir. sehingga terjadi bendungan sirkulasi perifer dan
limfe yang disertai dengan pengeluaran cairan tubuh ke jaringan ekstra
vaskuler. Itulah sebabnya pada kepala bayi terdapat benjolan.
3.
Memberitahu ibu cara penanganan caput suksedanium dengan cara
meyakinkan dan menjelaskan pada ibu bahwa, benjolan yang terdapat pada kepala
bayi merupakan hal yang normal, ibu tidak perlu khawatir dengan kondisi
bayinya, tidak ada pengobatan secara khusus yang dapat diberikan. Benjolan ini
akan menghilang dengan sendirinya dalam jangka waktu 2-3 minggu setelah
kelahiran bayi.
4.
Memberitahu ibu dan keluarga cara perawatan bayi baru lahir (BBL),
yaitu:
a.
Memberitahu ibu untuk selalu menjaga kehangatan tubuh bayi, karena bayi
masih sangat rentan untuk kehilangan panas tubuhnya. Sehingga ibu harus selalu
memakaikan pakaian yang hangat, topi, sarung tangan dan kaki kemudian di
bedong.
b.
Bayi dimandikan sehari 2x, pagi dan sore. Untuk menghindari kehilangan
panas tubuhnya usahakan memandikan bayi tidak terlalu pagi dan terlalu sore.
Air yang digunakan dengan suhu hangat, sebelum memandikan bayi air harus di cek
terlebih dahulu dengan menggunakan punggung tepak tangan.
c.
Memberitahu ibu untuk selalu menjaga personal hygiene bayi,
dengan mengganti popok bayi setiap kali bayi BAK maupun BAK.
5.
Memberi konseling pada ibu tentang laktasi, yaitu dengan cara:
a.
Menganjurkan ibu untuk sering menyusui bayinya, menyusui bayi tidak
boleh di jadwal harus semau bayi.
b.
Mengajari ibu cara meneteki yang benar, yaitu dengan cara:
1)
Menganjurkan ibu untuk cuci tangan terlebih dahulu kemudian duduk,
rileks, tidak boleh tegang, kaki ibu tidak boleh menggantung, posisi seperti
ini dapat menghindari terjadinya bengkan pada kaki ibu.
2)
Memposisikan bayi dengan cara kepala bayi diletakkan dilengkungan siku
ibu, telinga, badan lengan dan bokong bayi dalam satu garis lurus, bokong bayi
disanggah dengan telapak tangan, dan tangan belakang bayi merangkul badan ibu.
3)
Sebelum menyusui ibu diharuskan mengeluarkan ASI sdikit kemudian
dioleskan disekitar putting susu ibu dan sekitara coklat (aerola mamae), karena
ASI mengandung antiseptik.
4)
Merangsang mulut bayi dengan menempelkan putting susu disekitar mulut
atau pipi bayi, ketika mulut bayi membuka masukkan putting susu dan aerola ibu.
Tanda bayi menyusu dengan benar adalah tidak terdengar bunyi decakan, bayi
penyusu pelan, tenang dan dalam.
5)
Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya pada kedua payudaranaya, cara
melepaskan hisapan mulut bayi pada putting susu yaitu dengan memasukkan jari
kelingking ke sudut mulut bayi.
6)
Sesudah selesai menyusui ibu mengeluarkan sekdikit ASI dan
mengoleskannya pada putting susu dan aerola mamae kemudian cuci tangan.
6.
Mengajari ibu dan keluarga cara merawat tali puasat yaitu dengan cara
di biarkan saja terbuka, tidak boleh diberi ramuan apapun karena dapat
menyebabkan infeksi. Kemudian cara mencegah infeksi pada tali puasat yaitu
dengan cara melipat popok dibawah tali puasat, agar pada saat bayi BAK tidak
merembes sampai tali pusat.
7. Memberitahu ibu tanda bahaya pada
bayi baru lahir, yaitu:
a.
Bayi rewel
b.
Malas menyusu
c.
Letargi atau hanya bergerak jika diberi rangsangan.
d.
Suhu tubuhnya tinggi
menganjurkan ibu untuk segera datang ketenaga kesehatan jika
menemui tanda dan gejala tanda bahaya pada bayi baru lahir
13. Memberi dukungan
moral pada ibu dengan cara menunjukkan perhatian pada ibu, mendengarkan keluhan
ibu dan member solusi atas permasalahan yang ibu hadapi dengan penuh rasa
empati.
VII.
EVALUASI Tanggal: 7-06-12 jam: 10.45WIB Oleh : Bidan Ayu
1. Ibu sudah
mengetahui kondisi bayinya saat ini, ibu mengatakan dirinya merasa tenang
karena anaknya saat ini dalam kondisi sehat, keadaan umumnya baik.
2. Setelah bidan
menjelaskan pada ibu tentang penyebab adanya benjolan pada kepala bayinya, ibu
merasa senang karena benjolan itu bukan merupakan suatu tanda bahaya yang
terjadi pada anaknya. Melainkan dikarenakan proses persalinan yang lama dan
dilakukannya tindakan vaccum ekstrasi.
3. Setelah
mendapatkan penjelasan tentang penanganan benjolan dikepala bayinya dari bidan,
ibu dan keluarga tidak tidak merasa khawatir lagi bagaimana cara mengatasinya,
karena hal tersebut dapat menghilang 2-3 minggu kemudian.
4. Ibu mengatakan
sudah mengerti cara perawatan bayi baru lahir yang meliputi: cara menjaga
kehangatan tubuh bayi, memandikan bayi dan menjaga personal hygiene bayi dari
ibu bidan
5.
Ibu mengatakan setelah mendapat penjelasan dari bidan tentang proses
laktasi, ibu mempunyai gambaran cara menyusui anaknya dengan benar. Ibu juga
mengatakan sudah mempraktekkan secara langsung kepada anaknya dan hasilnya
anaknya dapat menyusu dengan tenang dan ibu merasa nyaman.
6. Ibu dan
keluarganya mengerti bahwa perawatan tali pusat pada bayinya yaitu dengan cara
dibiarkan terbuka tanpa ditambahkan ramuan apapun, Karena dapat menyebabkan
infeksi pada tali pusat bayi.
7.
Setelah mendapatkan informasi dari bidan mengenai tanda bahaya pada
bayi baru lahir ibu selalu memperhatikan anaknya, dan mewaspadai jika terjadi
bayi rewel, malas menyusu, letargi dan suhunya tinggi.
8. Ibu merasa
diperhatikan oleh bidan, karena ibu merasa bidan selalu memberikan mendukungan
dan selalu memberikan informasi yang ia butuhkan.