Midwifery_BIdadari iDAmaN: Cerpen Romantiss

Jumat, 03 Mei 2013

0

Cerpen Romantiss


Kejutan Cinta Dalam Kenyataan Mimpi

            Malam yang sangat indah, cahaya bersinar redup dapat menerangi malam nan gelap. Di sana terlihat seorang gadis yang duduk sambil memandangi bintang-bintang yang berkelap-kelip. Stacy, seorang gadis kelas 2 di SMA Gempita Semesta. Dia merupakan sosok yang periang, ceria dan sangat disenangi oleh teman-temannya. Tapi dia agak sedikit tertutup tentang masalah pribadinya, hampir tidak ada teman yang mengetahui masalah apa saja yang dialami Stacy, bahkan kepada sahabatnya yang paling dekatpun ia tidak pernah mau cerita. Dan anehnya dia mempunyai kebiasaan bercerita pada bintang. Mungkin semua masalah yang ia hadapi, hanya dia dan bintang yang tahu. Saat Stacy berumur 5 tahun ia kehilangan ibunya  karena sebuah kecelakaan, sampai saat ini ia hanya tinggal dengan ayah dan kakaknya Didit. Didit selalu mengatakan ke Stacy kalau bintang yang bersinar paling terang adalah ibu mereka. Mungkin karena itu ia hanya mau bercerita pada bintang, karena dia menganggap kalau bintang adalah ibunya.
          “Hei Cy, kamu belum tidur?”, tanya Didit saat melihat Stacy duduk di halaman belakang sambil memandangi bintang
“Belum kak Stacy masih ingin menatap bintang” jawab Stacy
“Sampai kapan kamu akan terus menatap bintang” tanya Didit lagi
“Sampai bintang tersenyum dan mengucapkan selamat malam ke aku.” Kata Stacy dengan tetap memandangi bintang
“Kamu lagia ada masalah ya?” Didit bertanya lagi
“Ga, ga da apa-apa kok, udah deh kakak tidur aja, bentar lagi Aku juga mau tidur kok” jawab Stacy memalingkan pembicaraan.
“Ya deh, ya karang kakak pergi. Kamu jangan anpe malem ya, awas kalau besok bangunnya terlambat” katanya sebelum pergi
“Siap bos, tenang aja, udah ya karang kakak pergi, dada luv yu kak” jawab Stacy sambil mendorong kakaknya untuk masuk ke dalam dan meninggalkan dia di luar sendirian.
          Keesokan harinya seperti biasa Didit masih harus membangunkan adiknya.
“Stacy bangun dah siang loch, kakak ga mau terlambat gara-gara kamu lagi” Didit membangunkan adiknya sambil menarik selimut yang masih melekat di tubuhnya. Tapi Stacy masih terlelap dalam tidurnya, senyum yang begitu manis terlihat di wajahnya. Didit merasa dekat sekali dengan ibunya apabila ia melihat adiknya, kecantikan yang di wariskan ibunya selalu mengiringi keceriaannya. Didit selalu bertekat untuk menjaga adiknya selamanya.
“hey, kok bengong, tumben kakak ga bangunin aku? Kata Stacy saat melihat Didit melamun di kamarnya. Seketika Didit terjaga dari lamunannya,
“Mana janjimu, katanya sekarang bisa bangun pagi? Cepet bangun 30 menit lagi kakak tunggu di bawah, awas kalo lelet!!!”
Lalu didit keluar dari kamar Stacy. Setelah selesai sarapan mereka langsung berangkat ke sekolah. Sesampainya di sekolah Stacy langsung turun dari mobil dan berkata pada kakaknya
“Kakak nganter aku sampai sini aja ya, aku bisa kok ke kelas sendirian”
“ Ga, kakak harus nganter kamu sampai ke kelas” kata Didit menolak permintaan Stacy
“ Ga kakak, Stacy bisa kok berangkat sendiri, kakak ada kuliah pagi kan, ntar kakak terlambat loch” sambung stacy
“Ya deh tapi kamu hati-hati ya, ntar tunggu kakak jemput baru pulang, ngerti?” jawab Didit setuju,
“Ya kakak, Stacy ke kelas dulu ya, da kakak” Stacy mencium tangan kakaknya dan langsung pergi meninggalkan kakaknya.
          Dengan senyum ceria ia melangkah menuju kelas mimpi, nama kelas di sekolah ini sangat unik. Nama kelas untuk tingkat kelas X adalah “Jadikan”,”Cita-cita”,”Bersinar”,”Mencapai”,”Mimpi”,”direlung”,”Semesta”. Saat ia mau naik ke tangga menuju kelasnya, sepatunya terpeleset sehingga badannya terbuang ke belakang. Saat itu ada seorang cowok yang lewat dan menopangnya sehingga ia tidak terjatuh.
“kamu tidak apa-apa?” tanya cowok itu
“Owh ga, makasi ya” jawab Stacy. Lalu cowok itu pergi meninggalkan Stacy.
“Hey, bengong aja nich, siapa cowok tadi, kalian terlihat mesra banget loch” Teman Stacy bertanya dan menyadarkan Stacy dari lamunnya.
“Cowok mana?” tanya Stacy, kebingungan
“Cowok yang tadi peluk kamu di sini, dia cowokmu ya?” tanyanya lagi ke Stacy
“Owh yang tadi, dia bukan cowokku, orang tadi dia nolong aku waktu aku terpeleset, pliz deh jangan nyebar goisp!” jawab Stacy membela diri
“Aduh seneng banget deh, kayak udah jatuh ketimpa duren gitu, aku juga mau deh kapan-kapan kepleset asalkan nantinya bisa dipeluk cowok ganteng itu” sambung teman Stacy
“Ah, kamu ngaco deh, kelas yuk” jawab stecy sambil menarik temannya ke kelas
          Selama jam pelajaran pikiran Stacy Tidak pernah fokus, cowok tadi selalu membanyangi otaknya, Stacy merasa dia adalah orang paling bodoh sedunia, saat ketemu cowok tadi dia tidak menanyakan namanya. Saatnya pulang sekolah, Stecy menunggu kakaknya di depan gerbang sekolah. Stacy merasa kesal karena kakaknya belum menjemputnya. Lalu akhirnya dia duduk di taman depan sekolah. Saat dia menatap ke pintu gerbang sekolah dia melihat cowok tadi pagi keluar sekolah. Rasa kesal yang saat itu dia hadapi langsung berubah menjadi rasa bahagia, dia tersenyun-senyum sendirian. Hingga sebuah panggilan lari seseorang yang sudah tak asing lagi menyadarkannya. Kakaknya sudah menunggu di depan gerbang. Dan Stacy langsung naik ke mobil kakaknya dan mereka langsung pulang. Kakaknya merasa heran karena tidak biasanya kalau ia terlambat menjemput Stacy ga marah-marah, malahan senyum-senyum. Malam harinya seperti biasa Stacy duduk di halaman belakang dan bercerita pada bintang.
“Bunda, tau ga hari ini aku bahagia banget, tadi pagi aku terpeleset di tangga trus ada cowok yang nolongin aku, dia tu orangnya manis banget, dan kayaknya dia anaknya baik, dan pas pulang sekolah aku sempet kesel gara-gara kak Didit jemputnya telat, untung juga kak Didit telat jadi aku bisa ngeliat cowok itu pas mau pulang, kok aku bisa bahagia ya bunda?”
“Itu namanya kamu sedang jatuh cinta” jawab Didit yang ternyata mendengarkan kata-kata Stacy.
“Kak Didit apa-apaan sich, seneng banget nguping pembicaraan orang” kata Stacy rada kesel, lalu Stacy langsung pergi ke kamar dan tidur
“Kamu ngambek ya sayang, maafin kakak ya, kakak janji kakak ga akan nguping pembicaraan kamu lagi, kamu mau kan maafin kakak” kata Didit merasa bersalah. Lalu Didit keluar dari kamar Stacy.
          Mulai keesokan harinya dia mencari informasi tentang cowok itu, akhirnya dia tahu kalau cowok yang kemarin pernah nolong dia namanya Chaka dia anak kelas kenyataan. Kelas kenyataan adalah nama kelas untuk tingkat  XI. Sampai akhirnya dia menemukan nomor Hpnya Chaka. Dia sangat bingung mau ngelakuin apa dengan nomor ini lalu akhirnya dia menelfon Chaka dengan alasan salah sambung, setelah itu dia SMS Chaka untuk meminta maaf. Mereka akhirnya SMSan, namun ga berlangsung lama. SMS dari Stacy ga di balas olek Chaka. Stacy bingung kok Chaka ga balas SMSnya, dia berusaha positif thinking, mungkin saja lagi sibuk atau ga punya pulsa. Tapi dia tetep penasaran, lalu dia SMS ke Chaka dengan nomor lain, ternyata SMSnya di balas oleh Chaka. Stacy sempet kesel kok SMSnya ga di balas dan saat dia SMS pake nomor lain malah di balas. Akhirnya dia mengaku bahwa namanya Cynda. Hampir sebulan Stacy berbohong ke Chaka. Sampai akhirnya dia takut apabila nanti Chaka tau Kalau Cynda itu adalah dia. Dia ga bisa bayangin apa yang akan terjadi. Dia takut kalau dia akan ditinggalkan oleh Chaka saat rasa cintanya semakin besar ke Chaka. Tapi untuk jujur kalau dia itu Stacy, dia merasa belum siap. Dia terus melanjutkan kebohongannya walaupun dia tau ini ga akan berlangsung lama.
          Suatu hari Chaka bercerita kalau misalnya dia sedang naksir ama anak kelas mimpi. Mendengar itu Stacy sangat terpukul, dia merasa kalau kesempatan untuk jadian dengan Chaka sangat kecil. Apalagi saat mendengar kalau yang di taksirnya adalah sintya sahabat dekatnya Stacy. Saat Stacy jalan berdua dengan Sintya ada seseorang yang menghampiri mereka, dan memberikan sekuntum bunga mawar.  Awalnya mereka ga tau bunga itu dari siapa sampai akhirnya Chaka bercerita pada Cynda kalau dia pernah memberikan bunga ke Sintya. Stacy sangat sedih, ternyata Chaka benar-benar mencintai Sintya. Setiap hari selalu ada bunga atau coklat atau puisi atau bingkisan apa saja yang terkesan romantis di bangku Sintya. Sintya merasa kalau yang memberikan semua itu adalah Secret admirenya. Tapi Stacy tau kalau itu pemberian dari Chaka. Keceriaan Stacy yang selama ini salalu mendampinginya langsung pergi begitu saja.
          Saat mereka jalan berdua melewati kelas kenyataan Chaka datang menghampiri mereka, Stacy sudah tau pasti Chaka mau bicara dengan Sintya akhirnya Stacy berlari begitu saja meninggalkan Sintya. Dari jauh Stacy memperhatikan pembicaraan antara Chaka dengan Sintya. Tanpa sadar air matanya menetes di pipinya. Dan dia bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan wajahnya. Pas jam pulang sekolah, Sintya mengajak Stacy untuk jalan ke taman. Stacy menerima ajakan dari Sintya. Dan mereka menuju taman di depan sekolah. Mereka duduk di tempat biasanya mereka ngumpul. Seorang cowok terlihat dari kejauhan menuju tempat mereka. Ternyata itu Chaka. Stacy beranjak dari duduknya dan mau berlari.
“Kamu mau ke mana?” tanya Sintya
“Aku mau beli minum” jawab Stacy
“Ga usah kamu diem di sini aja, biar aku yang beli” sambung Sintya
Stacy ga ngerti kenapa saat Chaka datang Sintya malah pergi. Akhirnya Chaka duduk di sebelah Stacy dan Sintya meninggalkan mereka berdua.
Di sana Chaka mengungkapkan isi hatinya
“Sin, sebenarnya sudah dari dulu aku memendam perasaan cinta ke kamu, tapi baru kali ini aku berani mengungkapinnya” kata Chaka ke Stacy
“Sin? Namaku Stacy bukan Sin” jawab Stacy kebingungan
“Kamu bukan Sintya?” tanya Chaka ke Stacy
“Bukan, yang namanya Sintya temen aku yang tadi itu, namaku Stacy” jawab Stacy menjelaskan
“Owh berarti selama ini aku salah orang dong, hadiah yang selama ini aku kirim…?” sambung Chaka
“Ya, itu Sintya yang terima” jawab Stacy
“Waduh sebenarnya semu itu untuk kamu” jawab Chka menjelaskan
          Lalu Chaka menjelaskan bahwa selama ini dia sudah naksir ke Stacy namun pas waktu ni, dia nanya ke temen-temen namanya di bilang Sintya. Di sana Stacy meresa seneng banget ternyata cowok yang Selama ini dia idam-idamin suka sama dia juga. Chaka akhirnya nembak Stacy. Dan Stacypun menerimanya. Mereka berdua tidak sadar kalau kak Didit dan Sintya menguping pembicaraan mereka. Saat Chaka mau mencium Stacy, mereka dikejutkan oleh teriakan Sintya. Didit dan Sintya terlalu asik mengintip Stacy dengan Chaka sehingga mereka tidak sadar kalau mereka yang ciuman duluan. Lalu Sintya berlari dan di kejar oleh Didit. Stacy dan Chakapun tertawa melihat adegan itu.
          Malam harinya dia bercerita pada bintang,
“Bunda hari ini Stacy udah jadian ama Chaka, Stacy seneng deh ternyata Chaka sudah naksir Stacy dari dulu, dan tdi dia udah nembak aku, Bunda seneng kan denger kabar ini”
“Ya bunda Didit juga seneng hari ini, Didit udah jadian ama Sintya” sambung didit dan menemani Stacy duduk di halaman belakang.
“lihat kak ada bintang yang bersinar” kata Stacy
“Berarti Bunda tersenyun di atas sana” jawab Didit
“Kita sayang Bunda” kata Didit dan Stacy bersamaan.

0 komentar:

Posting Komentar