Kejutan Cinta Dalam Kenyataan Mimpi
Malam yang sangat
indah, cahaya bersinar redup dapat menerangi malam nan gelap. Di sana terlihat seorang
gadis yang duduk sambil memandangi bintang-bintang yang berkelap-kelip. Stacy,
seorang gadis kelas 2 di SMA Gempita Semesta. Dia merupakan sosok yang periang,
ceria dan sangat disenangi oleh teman-temannya. Tapi dia agak sedikit tertutup
tentang masalah pribadinya, hampir tidak ada teman yang mengetahui masalah apa
saja yang dialami Stacy, bahkan kepada sahabatnya yang paling dekatpun ia tidak
pernah mau cerita. Dan anehnya dia mempunyai kebiasaan bercerita pada bintang.
Mungkin semua masalah yang ia hadapi, hanya dia dan bintang yang tahu. Saat
Stacy berumur 5 tahun ia kehilangan ibunya
karena sebuah kecelakaan, sampai saat ini ia hanya tinggal dengan ayah
dan kakaknya Didit. Didit selalu mengatakan ke Stacy kalau bintang yang
bersinar paling terang adalah ibu mereka. Mungkin karena itu ia hanya mau
bercerita pada bintang, karena dia menganggap kalau bintang adalah ibunya.
“Hei Cy, kamu belum tidur?”, tanya
Didit saat melihat Stacy duduk di halaman belakang sambil memandangi bintang
“Belum kak Stacy
masih ingin menatap bintang” jawab Stacy
“Sampai kapan
kamu akan terus menatap bintang” tanya Didit lagi
“Sampai bintang
tersenyum dan mengucapkan selamat malam ke aku.” Kata Stacy dengan tetap
memandangi bintang
“Kamu lagia ada
masalah ya?” Didit bertanya lagi
“Ga, ga da
apa-apa kok, udah deh kakak tidur aja, bentar lagi Aku juga mau tidur kok”
jawab Stacy memalingkan pembicaraan.
“Ya deh, ya
karang kakak pergi. Kamu jangan anpe malem ya, awas kalau besok bangunnya
terlambat” katanya sebelum pergi
“Siap bos, tenang
aja, udah ya karang kakak pergi, dada luv yu kak” jawab Stacy sambil mendorong
kakaknya untuk masuk ke dalam dan meninggalkan dia di luar sendirian.
Keesokan harinya seperti biasa Didit
masih harus membangunkan adiknya.
“Stacy bangun dah
siang loch, kakak ga mau terlambat gara-gara kamu lagi” Didit membangunkan
adiknya sambil menarik selimut yang masih melekat di tubuhnya. Tapi Stacy masih
terlelap dalam tidurnya, senyum yang begitu manis terlihat di wajahnya. Didit
merasa dekat sekali dengan ibunya apabila ia melihat adiknya, kecantikan yang
di wariskan ibunya selalu mengiringi keceriaannya. Didit selalu bertekat untuk
menjaga adiknya selamanya.
“hey, kok
bengong, tumben kakak ga bangunin aku? Kata Stacy saat melihat Didit melamun di
kamarnya. Seketika Didit terjaga dari lamunannya,
“Mana janjimu,
katanya sekarang bisa bangun pagi? Cepet bangun 30 menit lagi kakak tunggu di
bawah, awas kalo lelet!!!”
Lalu didit keluar
dari kamar Stacy. Setelah selesai sarapan mereka langsung berangkat ke sekolah.
Sesampainya di sekolah Stacy langsung turun dari mobil dan berkata pada
kakaknya
“Kakak nganter
aku sampai sini aja ya, aku bisa kok ke kelas sendirian”
“ Ga, kakak harus
nganter kamu sampai ke kelas” kata Didit menolak permintaan Stacy
“ Ga kakak, Stacy
bisa kok berangkat sendiri, kakak ada kuliah pagi kan, ntar kakak terlambat loch” sambung
stacy
“Ya deh tapi kamu
hati-hati ya, ntar tunggu kakak jemput baru pulang, ngerti?” jawab Didit
setuju,
“Ya kakak, Stacy
ke kelas dulu ya, da kakak” Stacy mencium tangan kakaknya dan langsung pergi
meninggalkan kakaknya.
Dengan senyum ceria ia melangkah
menuju kelas mimpi, nama kelas di sekolah ini sangat unik. Nama kelas untuk
tingkat kelas X adalah “Jadikan”,”Cita-cita”,”Bersinar”,”Mencapai”,”Mimpi”,”direlung”,”Semesta”.
Saat ia mau naik ke tangga menuju kelasnya, sepatunya terpeleset sehingga
badannya terbuang ke belakang. Saat itu ada seorang cowok yang lewat dan
menopangnya sehingga ia tidak terjatuh.
“kamu tidak
apa-apa?” tanya cowok itu
“Owh ga, makasi
ya” jawab Stacy. Lalu cowok itu pergi meninggalkan Stacy.
“Hey, bengong aja
nich, siapa cowok tadi, kalian terlihat mesra banget loch” Teman Stacy bertanya
dan menyadarkan Stacy dari lamunnya.
“Cowok mana?” tanya
Stacy, kebingungan
“Cowok yang tadi
peluk kamu di sini, dia cowokmu ya?” tanyanya lagi ke Stacy
“Owh yang tadi,
dia bukan cowokku, orang tadi dia nolong aku waktu aku terpeleset, pliz deh
jangan nyebar goisp!” jawab Stacy membela diri
“Aduh seneng
banget deh, kayak udah jatuh ketimpa duren
gitu, aku juga mau deh kapan-kapan kepleset asalkan nantinya bisa dipeluk cowok
ganteng itu” sambung teman Stacy
“Ah, kamu ngaco
deh, kelas yuk” jawab stecy sambil menarik temannya ke kelas
Selama jam pelajaran pikiran Stacy
Tidak pernah fokus, cowok tadi selalu membanyangi otaknya, Stacy merasa dia
adalah orang paling bodoh sedunia, saat ketemu cowok tadi dia tidak menanyakan
namanya. Saatnya pulang sekolah, Stecy menunggu kakaknya di depan gerbang
sekolah. Stacy merasa kesal karena kakaknya belum menjemputnya. Lalu akhirnya
dia duduk di taman depan sekolah. Saat dia menatap ke pintu gerbang sekolah dia
melihat cowok tadi pagi keluar sekolah. Rasa kesal yang saat itu dia hadapi
langsung berubah menjadi rasa bahagia, dia tersenyun-senyum sendirian. Hingga
sebuah panggilan lari seseorang yang sudah tak asing lagi menyadarkannya.
Kakaknya sudah menunggu di depan gerbang. Dan Stacy langsung naik ke mobil kakaknya
dan mereka langsung pulang. Kakaknya merasa heran karena tidak biasanya kalau
ia terlambat menjemput Stacy ga marah-marah, malahan senyum-senyum. Malam
harinya seperti biasa Stacy duduk di halaman belakang dan bercerita pada
bintang.
“Bunda, tau ga
hari ini aku bahagia banget, tadi pagi aku terpeleset di tangga trus ada cowok
yang nolongin aku, dia tu orangnya manis banget, dan kayaknya dia anaknya baik,
dan pas pulang sekolah aku sempet kesel gara-gara kak Didit jemputnya telat,
untung juga kak Didit telat jadi aku bisa ngeliat cowok itu pas mau pulang, kok
aku bisa bahagia ya bunda?”
“Itu namanya kamu
sedang jatuh cinta” jawab Didit yang ternyata mendengarkan kata-kata Stacy.
“Kak Didit
apa-apaan sich, seneng banget nguping pembicaraan orang” kata Stacy rada kesel,
lalu Stacy langsung pergi ke kamar dan tidur
“Kamu ngambek ya
sayang, maafin kakak ya, kakak janji kakak ga akan nguping pembicaraan kamu
lagi, kamu mau kan
maafin kakak” kata Didit merasa bersalah. Lalu Didit keluar dari kamar Stacy.
Mulai keesokan harinya dia mencari
informasi tentang cowok itu, akhirnya dia tahu kalau cowok yang kemarin pernah
nolong dia namanya Chaka dia anak kelas kenyataan. Kelas kenyataan adalah nama
kelas untuk tingkat XI. Sampai akhirnya
dia menemukan nomor Hpnya Chaka. Dia sangat bingung mau ngelakuin apa dengan
nomor ini lalu akhirnya dia menelfon Chaka dengan alasan salah sambung, setelah
itu dia SMS Chaka untuk meminta maaf. Mereka akhirnya SMSan, namun ga
berlangsung lama. SMS dari Stacy ga di balas olek Chaka. Stacy bingung kok
Chaka ga balas SMSnya, dia berusaha positif thinking, mungkin saja lagi sibuk
atau ga punya pulsa. Tapi dia tetep penasaran, lalu dia SMS ke Chaka dengan
nomor lain, ternyata SMSnya di balas oleh Chaka. Stacy sempet kesel kok SMSnya
ga di balas dan saat dia SMS pake nomor lain malah di balas. Akhirnya dia
mengaku bahwa namanya Cynda. Hampir sebulan Stacy berbohong ke Chaka. Sampai
akhirnya dia takut apabila nanti Chaka tau Kalau Cynda itu adalah dia. Dia ga
bisa bayangin apa yang akan terjadi. Dia takut kalau dia akan ditinggalkan oleh
Chaka saat rasa cintanya semakin besar ke Chaka. Tapi untuk jujur kalau dia itu
Stacy, dia merasa belum siap. Dia terus melanjutkan kebohongannya walaupun dia
tau ini ga akan berlangsung lama.
Suatu hari Chaka bercerita kalau
misalnya dia sedang naksir ama anak kelas mimpi. Mendengar itu Stacy sangat
terpukul, dia merasa kalau kesempatan untuk jadian dengan Chaka sangat kecil.
Apalagi saat mendengar kalau yang di taksirnya adalah sintya sahabat dekatnya
Stacy. Saat Stacy jalan berdua dengan Sintya ada seseorang yang menghampiri mereka,
dan memberikan sekuntum bunga mawar.
Awalnya mereka ga tau bunga itu dari siapa sampai akhirnya Chaka
bercerita pada Cynda kalau dia pernah memberikan bunga ke Sintya. Stacy sangat
sedih, ternyata Chaka benar-benar mencintai Sintya. Setiap hari selalu ada
bunga atau coklat atau puisi atau bingkisan apa saja yang terkesan romantis di
bangku Sintya. Sintya merasa kalau yang memberikan semua itu adalah Secret
admirenya. Tapi Stacy tau kalau itu pemberian dari Chaka. Keceriaan Stacy yang
selama ini salalu mendampinginya langsung pergi begitu saja.
Saat mereka jalan berdua melewati
kelas kenyataan Chaka datang menghampiri mereka, Stacy sudah tau pasti Chaka
mau bicara dengan Sintya akhirnya Stacy berlari begitu saja meninggalkan
Sintya. Dari jauh Stacy memperhatikan pembicaraan antara Chaka dengan Sintya.
Tanpa sadar air matanya menetes di pipinya. Dan dia bergegas ke kamar mandi
untuk membersihkan wajahnya. Pas jam pulang sekolah, Sintya mengajak Stacy
untuk jalan ke taman. Stacy menerima ajakan dari Sintya. Dan mereka menuju
taman di depan sekolah. Mereka duduk di tempat biasanya mereka ngumpul. Seorang
cowok terlihat dari kejauhan menuju tempat mereka. Ternyata itu Chaka. Stacy
beranjak dari duduknya dan mau berlari.
“Kamu mau ke
mana?” tanya Sintya
“Aku mau beli
minum” jawab Stacy
“Ga usah kamu
diem di sini aja, biar aku yang beli” sambung Sintya
Stacy ga ngerti
kenapa saat Chaka datang Sintya malah pergi. Akhirnya Chaka duduk di sebelah
Stacy dan Sintya meninggalkan mereka berdua.
Di sana Chaka mengungkapkan
isi hatinya
“Sin, sebenarnya
sudah dari dulu aku memendam perasaan cinta ke kamu, tapi baru kali ini aku
berani mengungkapinnya” kata Chaka ke Stacy
“Sin? Namaku
Stacy bukan Sin” jawab Stacy kebingungan
“Kamu bukan
Sintya?” tanya Chaka ke Stacy
“Bukan, yang namanya
Sintya temen aku yang tadi itu, namaku Stacy” jawab Stacy menjelaskan
“Owh berarti
selama ini aku salah orang dong, hadiah yang selama ini aku kirim…?” sambung
Chaka
“Ya, itu Sintya
yang terima” jawab Stacy
“Waduh sebenarnya
semu itu untuk kamu” jawab Chka menjelaskan
Lalu Chaka menjelaskan bahwa selama
ini dia sudah naksir ke Stacy namun pas waktu ni, dia nanya ke temen-temen
namanya di bilang Sintya. Di sana
Stacy meresa seneng banget ternyata cowok yang Selama ini dia idam-idamin suka
sama dia juga. Chaka akhirnya nembak Stacy. Dan Stacypun menerimanya. Mereka
berdua tidak sadar kalau kak Didit dan Sintya menguping pembicaraan mereka.
Saat Chaka mau mencium Stacy, mereka dikejutkan oleh teriakan Sintya. Didit dan
Sintya terlalu asik mengintip Stacy dengan Chaka sehingga mereka tidak sadar kalau
mereka yang ciuman duluan. Lalu Sintya berlari dan di kejar oleh Didit. Stacy
dan Chakapun tertawa melihat adegan itu.
Malam harinya dia bercerita pada
bintang,
“Bunda hari ini
Stacy udah jadian ama Chaka, Stacy seneng deh ternyata Chaka sudah naksir Stacy
dari dulu, dan tdi dia udah nembak aku, Bunda seneng kan denger kabar ini”
“Ya bunda Didit
juga seneng hari ini, Didit udah jadian ama Sintya” sambung didit dan menemani
Stacy duduk di halaman belakang.
“lihat kak ada
bintang yang bersinar” kata Stacy
“Berarti Bunda
tersenyun di atas sana”
jawab Didit
“Kita sayang
Bunda” kata Didit dan Stacy bersamaan.
0 komentar:
Posting Komentar