Midwifery_BIdadari iDAmaN: Kolektivitas Sosial

Minggu, 05 Mei 2013

0

Kolektivitas Sosial


1.    PENGERTIAN KOLEKTIVITAS SOSIAL
Kolektivitas merupakan sebuah bentuk gotong-royong yang menghasilkan banyak nilai tambah dalam kehidupan bermasyarakat sebuah bentuk kerja kolektif (sama) yang manusiawi.  Kebebasan dan persamaan hak merupakan asasnya. Tetapi dalam organisasi ini terdapat suatu kelemahan, yaitu bergerak sendiri yang berbuntut pada kelemahan subjektif dalam menerima tekanan, akhirnya berbuah pada kemunduran semangat.
Selain itu kolektivitas jga dapat diartikan sebagai sejumlah besar orang, yang berinteraksi sedikit jika sama sekali dalam tidak adanya norma yang jelas dan konvensional.
            Kolektivisme erat hubungannya dengan kepemimpinan. Artinya kepemimpinan organisasi tidak bisa berdasarkan individual namun merupakan kerjasama dalam sebuah kolektif baik dari tingkatan paling atas maupun ditingkatan paling rendah. Bahkan setiap anggota yang bekerja dikalangan massa rakyat (yang melakukan pengorganisiran) hendaknya mempraktekan kepentingan kolektif tersebut. Kolektivisme juga menyangkut pada persoalan kehidupan sehari-hari anggota. Setiap anggota adalah bagian dari sebuah kolektif atau bahkan lebih dari satu. Kesulitan seorang kawan adalah kesulitan bersama dan harus dipecahkan secara bersama-sama. Persoalan kolektif adalah persoalan setiap anggota kolektif. Kolektivitas adalah kunci pertahanan diri terhadap lingkungan

Sosial itu sendiri dapat diartikan sebagai hal-hal atau segala sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat. Adapaun pengertian masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu system adat istiadat tertentu, yang berkesinambungan dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
Dalam suatu masyarakat, terdapat jga bagian-bagian yang berupa kesatuan manusia dengan cirri-ciri pengikat yang berbeda. Sesuai dengan kepentingannya. 4faktor pengikat masyarakat yaitu; adanya interaksi social, adanya adat-istiadat, adanya norma-norma dan memiliki satu rasa identitas yang kuat.

Kolektivitas social memiliki arti sebagai sejumlah besar masyarakat, yang berinteraksi di mana mereka membahas tentang hubunggan social secara intern dalam lembaga itu sendiri. Dimana mereka melakukannya secara gotong royong sehingga menghasilkan banyak nilai tambah.


2.    JENIS INTERAKSI PADA KOLEKTIVITAS SOSIAL
Interaksi adalah suatu jenis tindakan atau aksi yang terjadi sewaktu dua atau lebih objek memengaruhi atau memiliki efek satu sama lain. Ide efek dua arah ini penting dalam konsep interaksi, sebagai lawan dari hubungan satu arah pada sebab akibat. Kombinasi dari interaksi-interaksi sederhana dapat menuntun pada suatu fenomena baru yang mengejutkan. Dalam berbagai bidang ilmu, interaksi memiliki makna yang berbeda.
Syarat-syarat terjadinya interaksi sosial yaitu adanya kontak sosial dan adanya komunikasi,
Jenis interaksi pada kolektivitas sosial:
a.    Adanya kerja sama
Kerja sama merupakan bentuk interaksi sosial yang pokok, juga suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai tujuan bersama. Kerjasama timbul karena orientasi orang perorangan terhadap kelompoknya dan kelompok lainnya.
Dapat dijumpai beberapa bentuk kerja sama:
1.    Kerjasama spontan
2.    Kerjasama langsung
3.    Kerjasama kontrak
Contoh dari kerja sama: gotong royong, tolong menolong.
b.    Adanya ikatan sosial
Ikatan sosial adalah komunitas masyarakat yang terdiri dari individu–individu dan atau kelompok – kelompok yang berinteraksi dalam sebuah hubungan sosial yang didasarkan kepada suatu tujuan bersama.
Modal dasar dari adanya ikatan sosial yang kuat adalah adanya kerjasama di antara anggota kelompok atau organisasi dalam hal komunitas kelurahan ikatan sosial akan terbanguan apabila ada kerjasama di antara semua warga masyarakat. Kerjasama akan terbangun dengan baik apabila berlandaskan kepercayaan di antara para anggotanya
Contoh ikatan sosial: Saling mengenal antara tetangga.
c.    Sifat tenggang rasa
Tenggang Rasa menurut KBBI berarti dapat (ikut) menghargai (menghormati) perasaan orang lain.,
misalnya jangan menyetel radio terlalu kencang dan lain sebagainya.
3.    Peranan kolektivitas sosial dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak
Indonesia, di lingkungan Asean, merupakan negara dengan angka kematian ibu dan perinatal tertinggi, yang berarti kemampuan untuk memberikan pelayanan kesehatan masih memerlukan perbaikan yang bersifat menyeluruh dan lebih bermutu.
Dengan perkiraan persalinan di Indonesia setiap tahunnya sekitar 5.000.000 jiwa dapat dijabarkan bahwa:
1. Angka kematian ibu sebesar 19.500-20.000 setiap tahunnya atau terjadi setiap   26-27 menit. Penyebab kematian ibu adalah perdarahan 30,5 %, infeksi 22,5.%, gestosis 17′,5 %, dan anestesia 2,0 %.
2. Kematian bayi sebesar 56/10.000 menjadi sekitar 280.000 atau terjadi sctiap 18- 20 menit sekali. Penyebab kematian bayi adalah asfiksia neonatorum 49-60 %, infeksi 24-34 %, prematuritas/BBLR 15-20 %, trauma persalinan 2-7 %, dan cacat bawaan 1-3 %.
Memperhatikan angka kematian ibu dan bayi, dapat dikemukakan bahwa:
1. Sebagian besar kematian ibu dan perinatal terjadi saat pertolongan pertama sangat dibutuhkan.
2. Pengawasan antenatal masih belum memadai sehingga penyulit hamil dan hamil dengan risiko tinggi tidak atau terlambat diketahui.
3. Masih banyak dijumpai ibu dengan jarak hamil pendek, terlalu banyak anak, terlalu muda, dan terlalu tua untuk hamil.
4. Gerakan keluarga berencana masih dapat digalakkan untuk meningkatkan sumber daya manusia melalui norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera (NKKBS).
5. Jumlah anemia pada ibu hamil cukup tinggi.
6. Pendidikan masyarakat yang rendah cendrung memilih pemeliharaan kesehatan secara tradisional, dan belum siap menerima pelaksanaan kesehatan modern.
Gagasan Pelayanan Kesehatan Utama tersebut mempunyai unsur:
-Meningkatkan pelaksanaan pengawasan hamil.
-Meningkatkan penerimaan keluarga berencana.
-Meningkatkan gizi ibu hamil dan menyusui.
-Meningkatkan pelaksanaan imunisasi.
-Meningkatkan upaya kesehatan lingkungan.
-Meningkatkan upaya sistem rujukan.
-Menerapkan pelayanan kesehatan yang terjangkau masyarakat.


Daftar Pustaka
Fathoni, Abdurrahmat.2006.Antropologi sosial budaya.Jakarta:PT Rineka Cipta
Soekanto, Soerjono.2007.Sosiologi suatu pengantar.Jakarta:PT RajaGrafindo Persada

0 komentar:

Posting Komentar